Gemblok coklat π
Jika pohon adalah wifi mungkin org akan berlomba menanamnya . Tapi pohon hanya memberi kita udara untuk bernafas dengan sehat.
Rabu, 15 Februari 2017
5 REKOMENDASI FILM KOREA YANG BAGUS
Ringkasan ini tidak tersedia. Harap
klik di sini untuk melihat postingan.
4 Destinasi Keindahan Di Indonesia
1. Gunung Bromo
Gunung Bromo terletak di Provinsi Jawa Timur yang di kelilingi oleh 4 Kabupaten, yaitu Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang. Dari ke empat Kabupaten tersebut, jalur terbaik bagi wisatawan yang berasal dari luar kota yaitu melalui rute dari Kabupaten Probolinggo, selain aksesnya mudah dekat dengan Terminal Bayu Angga Probolinggo dan Stasiun Kereta Api Probolinggo juga sangat mudah sekali untuk mendapatkan tempat tinggal ketika berada di kawasan wisata gunung bromo. Destinasi wisata yangg ditawarkan pun beragam mulai dari puncak sunrise, bukit teletubbies, air terjun pelangi, puncak bromo dan kuil Bromo. Periode terbaik untuk berkunjung ke Bromo biasanya pada bulan Juni-Oktober, karena periode ini masuk kedalam musim kemarau. Suhu yang ditawarkan mencapai 2ΒΊ C- 20ΒΊ C.
Gambar 1. Penampakan Gunung Bromo yang menyejukkan
2. Pantai Menganti
Jika kalian berencana untuk liburan, tidak ada salahnya untuk mengunjungi Pantai Menganti yang terletak di Kota Kebumen. Jalur terbaik yang sering dilalui oleh wisatawan luar kota yaitu melewati stasiun atau terminal Purwokerto kemudian lanjut ke jalur Sokaraja dan Purbalingga menuju arah Kota Kebumen. Pantai ini memiliki keindahan yang hampir mirip dengan pantai yang ada di New Zealand. Jika kalian berjalan terus ke sisi timur maka kalian akan menemukan sebuah bukit yang bisa kalian naiki. Di bukit tersebut terdapat mercusuar tua peninggalan Belanda setinggi 20 meter yang dibuat sekitar tahun 1912-1915. Kesempatan yang bisa kalian dapatkan saat berkunjung ke pantai menganti yaitu kalian dapat berkomunikasi dengan nelayan penangkap ubur-ubur untuk di ekspor ke luar negeri.
Gambar 2. Foto diambil dari arah bukit pantai dekat saung joglo
3. Uluwatu dan Tanah Lot
Destinasi wisata ini memang sudah tidak asing lagi di telinga para traveller. Namun ada info menarik yang wajib diketahui ketika kalian mengunjungi wisata ini. Uluwatu merupakan tempat favorit yang sering digunakan oleh masyarakat Bali untuk merayakan adat istiadat setempat dan juga sebagai tempat beribadah. Uluwatu memiliki keindahan alam pantai yang sangat menawan dan pastinya sangat cocok sebagai tempat hunting pict. bersama orang-orang tersayang. Selain Uluwatu ada juga Tanah Lot, kedua destinasi yang terletak di Pulau Dewata ini merupakan tempat yang pastinya tidak akan tertinggal jika kalian mengunjungi pulau ini. Tanah Lot akan sangat indah jika kalian bisa datang pada saat air laut tidak pasang, karena kalian bisa berfoto dan juga melihat ular yang berkembang biak di sela-sela goa tebing pantai.
Gambar 3 & 4. Keindahan pantai tiada habisnya. Uluwatu (kiri) Tanah Lot (kanan)
4. Dieng
Negeri diatas awan ini memang sangat pantas disandingkan untuk Dieng. Dieng yang terletak di Kabupaten Wonosobo sangat direkomendasikan untuk kalian kunjungi. Jalur tempuh untuk menuju Dieng pun sangat mudah, jika kalian wisatawan luar kota maka kalian bisa melalui stasiun Purwokerto lalu dilanjut ke terminal Purwokerto naik bus tujuan Wonosobo. Dieng memiliki puncak Sikunir yang sangat disayangkan jika anda lewatkan keindahannya. Destinasi lain yang bisa kalian kunjungi di Dieng yaitu kawah sikidang, telaga warna dan candi arjuna.
Gambar 5. Sunrise Sikunir Dieng
Sumber foto: milik pribadi/ user yunitafajrip.blogspot.co.id
Jumat, 10 Februari 2017
MALANG ON TRIP
Ke Malang Yang Wajib Dikunjungi ⇊
BATU SECRET ZOO ⇉ Tiket masuk ke batu secret zoo itu beragam kalo mau masuk batu secet zoo nya aja biasanya 75K cuma dia ada paket buat masuk yang nembus ke museum satwa, museum angkut, jatim park I, jatim park II dan eco park. Nah, pilih deh tu mau masuk yang mana aja. FYI kalo pilih masuk ke lebih dari 3 lokasi dikasih batas waktu 3 hari. O iya satu lagi kalo masuk satu lokasi aja itu lumayan banget pegelnya cuma terhibur dengan segala cuci mata yang ada heheh 1 lokasi bisa menghabiskan waktu minimal 2 jam (belom sama makan).
BUKIT PARALAYANG ⇉ Pejalanan menuju bukit paralayang itu kiri kanannya banyak kebun strawbery.. bisa buat pilihan kalo mau nyemil2 soalnya disana juga ada indomie kopi nasgor jus strawbery sama bluberry. murah ko. Buat info kalo mau naik paralayang bisa bayar 300k selama kurang lebih 15 menit mengayun ayun di bukitnya Malang heheh.
BAKSO PESIDENT ⇉ Ini emang baksonya juara sesuai namanya kadang org dateng buat foto aja udah cukup kenyang.. Enakkkk Bangettttt!!! baru buka aja antriannya udah panjang. FYI Baksonya bakso malang lengkap ada bakso bakarnya juga buat Harga dimulai dari 3K, nggak bakal nguras kantong buat makanan seenak ini. Buat lokasinya ini ga jauh dari stasiun Malang, jaraknya 2,5 Km aja kalo mau coba mampir bisa pake ojek online ga macet 7 menit sampe. Selamat mencobaa---
kapal pada zamannya ada di secret zoo :D |
coba perhatikan kembali. |
ini beberapa sudut bukit paralayang yang bisa dijadiin sudut foto |
penampilan bakso president dari arah antrian |
semangat aja kalo akhir dari antrian liat beginian :P |
anak pulang les juga mampir kesini |
don't kill my friends |
tampak luar tepatnya dari arah mushola secret zoo
Senin, 27 Mei 2013
kultur jaringan pembuatan media
LAPORAN
PRAKTIKUM
KULTUR JARINGAN
ACARA II
PEMBUATAN MEDIA
Semester
:
Genap 2012/2013
Oleh:
Nama : Yunita Fajri Pertiwi
NIM : A1L011128
Rombongan : E
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
PERTANIAN
PURWOKERTO
2012
A.
JUDUL : PEMBUATAN MEDIA
B.
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang
Prinsip dasar
kultur jaringan tanaman adalah bahwa setiap sel dalam tubuh organisme merupakan
suatu unit otonom yang totipotensi, yaitu kemampuan tipa sel yang berasal dari
semua bagian tanaman untuk tumbuh menjadi tanaman sempurna jika di letakkan
pada media dan lingkungan yang sesuai.
Keberhasilan kultur jaringan
ditentukan oleh media tanam dan jenis tanaman. Campuran media yang satu mungkin
cocok dengan jenis tanaman tertentu, namun tidak cocok untuk jenis tanaman yang
lain. Hal ini disebabkan karena setiap spesies tanaman dan bagian dari tanaman
mempunyai kemampuan yang tidak sama dalam mensintesa atau merombak zat- zat
yang menyusun media. Oleh karena itu tidak ada formulasi yang sesuai untuk
semua jenis tanaman yang menyebabkan diciptakannya
berbagai macam media yang disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan
dikulturkan (Hendaryono, 1994).
Media kultur
jaringan merupakan tempat tumbuh bagi eksplan .Untuk menjamin pertumbuhan eksplan yang ditanam,
media kultur jaringan tanaman harus berisi semua zat yang diperlukan media tersebut dan harus berisi garam
mineral berupa unsur makro dan mikro, gula, protein, vitamin, dan hormon
tumbuh.
Media kultur jaringan harus mengandung unsur hara makro
dan unsur hara mikro dalam kadar perbandingan tertentu, sumber energi
(sukrosa), satu atau dua macam vitamin dan zat pengatur tumbuh. Unsure-unsur
yang diberikan dalam bentuk garam organic, unsure hara makro sangat menunjang
pertumbuhan jaringan dan diberikan dalm
jumlah banyak dari unsur mikro. Unsur hara mikro meliputi Nitrogen (N), Fosfor
(P), Kalium (K), Sulfur(S), Kalsium (Ca), dan Magnesium (Mg), Seng(Zn), Bor(B),
molibdemnum (mo).
Zat pengatur tumbuh (ZPT) sangat
diperlukan sebagai komponen medium bagi pertumbuhan dan differensiasi. Tanpa
penambahan ZPT dalam medium, pertumbuhan mungkin terhambat bahakan tidak
tumbuh. Golongan auksin yang sering
digunakan pada medium kultur jaringan adalah 2,4D, IAA, NAA, dan IBA. Sedangkan
dari golongan sitokinin adalah kinetin, zeatin, BAP. Konsentrasi yang digunakan
untuk masing-masing tanaman dan bagian tanaman tidak sama.
Tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara
tanaman (plant nutrient). Tanaman menggunakan bahan anorganik untuk mendapatkan
energi dan pertumbuhannya. Dengan fotosintesis, tanaman mengumpulkan karbon
yang ada di atmosfir yang kadarnya sangat rendah, ditambah dengan air diubah
menjadi bahan organik oleh klorofil dengan bantuan sinar matahari. Unsur yang
diserap untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman dinamakan hara tanaman.
Mekanisme pengubahan unsur hara menjadi senyawa organik atau energi disebut
metabolisme (Anonim, 2007).
Nutrisi dasar untuk kultur
sel tanaman pada dasarnya mirip dengan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman itu
sendiri. Namun,
variasi komposisi nutrisi tergantung
pada sel-sel, jaringan-jaring, organ-organ dan protoplasma serta jenis
tanaman yang akan dikulturkan. Komposisi media
yang diguanakan untuk menumbuhkan eksplan harus mengandung nutrien esensial
makro dan mikro dengan perbandingan komposisi tertentu yang sesuai dengan
kebutuhan jenis dan varietas tanaman yang dijadikan eksplan. Nutrien esencial
makro terdiri atas 6 elemen makro nutrien yang terdiri atas: nitrogen, kalium,
magnesium, kalsium, belerang dan fosfor serta tujuh eleven mikro yang terdiri
atas besi, mangan, seng, tembaga, boron, molibden, dan khlor dalam bentuk
ikatan kimia dan perbandingan yang sesuai (Wetherell, 1982)
b.
Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat:
1.
Mengetahui dan mempraktikan
cara membuat larutan stok.
2.
Mengetahui dan mempraktikan
cara membuat media MS.
3.
Melakukan sterilisasi medium.
C.
METODE PELAKSANAAN
Tempat pelaksanaan :
Di ruang lab pemuliaan tanaman.
Waktu :
28 november 2012
a.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pembuatan media MS
adalah tabung erlenmeyer, gelas ukur, pipet ukur, pengaduk, magnetic stirer,
kompor, pH meter, timbangan analitik, autoclave, dan alumunium foil, seal, dan
kertas payung.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan media MS
adalah unsur hara makro : 1900 mg/l KNO3, 1650 mg/l NH4NO3, 440 mg/l CaCl2. 2
H2O, 370 mg/l MgSO4, 170 mg/l ; unsur
hara mikro : MnSO4. 4 H20 22,3 mg/l, ZnSO4. 7 H2O 8,6 mg/l, M3BO3 6,2 mg/l, KI
0,83 mg/l, Na2MoO4.2H20 0,25 mg/l, CuSO4.5H20 0,025 mg/l ; besi : FeSO4.7H2O
27,8 mg/l, Na2-EDTA.2H2O 37,3 mg/l ; vitamin : Mio-inositol 100 mg/l, Thiamin
HCl 0,1 mg/l, Asam nikotinat 0,5 mg/l, Piridoksin HCl 0,5 mg/l, Glisin 2 mg/l ;
ZPT : sitokinin 1 mg/l, auksin 1 mg/l ; bahan pemadat (agar) : 7 gr/l ; sukrosa
: 30 gr/l ; KOH atau NaOH : 1 M ; HCl : 1 M.
a. Prosedur Kerja
1. Pembuatan Larutan Stok
a.
Larutan stok A merupakan
larutan hara makro, dibuat 10 kali dilarutkan sampai 1000 ml aquades.
b.
Larutan stok B merupakan
larutan hara mikro, dibuat 1000 kali
dilarutkan dalam 100 ml aquades.
c.
Larutan stok C merupakan
campuran FeSO4.7H2O dan Na2-EDTA, dibuat 100
kali dan dilarutkan kedalam 200ml aquades.
d.
Larutkan stok D merupakan
larutan vitamin kecuali mio-inositol, dibuat 100 kali dalam 200 ml aquades.
e.
Larutan stok E merupakan
larutan mio-inositol , dibuat 100 kali dan dilarutkan ke dalam 100 ml aquades.
f.
Larutan stok F merupakan
larutan ZPT, dibuat 100 kali dilarutkan kedalam 500 ml aquades.
2. Pembuatan
Media MS
a.
Aquades sebanyak 500 ml dipersiapkan di dalam
erlenmeyer ukuran 1000 ml. Larutan stok A, B, C, D, E, dan F dimasukkan kedalam
erlenmeyer sesuai dengnan yang dibutuhkan. Untuk pembuatan 1 liter medium, maka
stok A diambil sebanyak 100 ml, stok B 0,1 ml, stok C 2 ml, stok D 2 ml, stok E
1 ml, dan stok F 5 ml. Semua larutan dicampur sambil digoyangkan wadahnya agar
semua bahan kimia tersebut larut.
b.
Sukrosa ditimbang sebanyak 30 gr dan dimasukkan
ke dalam erlenmeyer (pada pointa) sambil diaduk sampai homogen.
c.
Aquades ditambahkan sampai volumenya 1000 ml.
d.
pH larutan diukur dengan menggunakan pH meter
elektrik atau kertas lakmus, pH yang diutuhkan sekitar 5,7-5,8. Jika terlalu
asam maka larutan ditambahkan KOH atau NaOH 1 M dan jika terlalu basa dapat
ditambahkan HCl 1 M. Penambahan bahan tersebut dilakukan hingga pH yang
diinginkan tercapai.
e.
Agar-agar ditambahkan ke dalam larutan tersebut
sebanyak 7 gr, lalu dipanaskan di atas kompor sampai mendidih sambil di
aduk-aduk.
f.
Medium dituangkan ke dalam botol kultur sekitar
20 ml per botol tergantung ukuran botol.
g.
Botol ditutup dengan alumunium foil kemudian
direkatkan menggunakan seal.
3.
Sterilisasi Media
a.
Botol kultur yang sudah berisi medium
dimasukkan ke dalam autoclave untuk disterilisasi dengan tekanan botol 15-17,5 psi
pada suhu 120ΒΊC selama 20 menit sampai tiga kali.
b.
Setelah disterilkan, botol-botol yang berisi
medium diangkat dan disimpan dalam ruangan sejuk sampai siap digunakan..
c.
Medium siap digunakan, namun untuk mengetaui
ada tidaknya kontaminasi dalam medium sebalikya.
D.
PEMBAHASAN
Beberapa macam media
dasar yang dikenal antara lain (Hendaryono, 1994):
1.
MΓ©dium dasar Murashige dan Skoog (MS). Media ini
mempunyai konsentrasi garam – garam mineral yang tinggi dan senyawa N dalam
bentuk NO3- dan NH4+.
2.
MΓ©dium dasar B5 atau Gamborg. Digunakan untuk kultur
suspensi sel bangsa legume.
3.
MΓ©dium dasar white. Digunakan untuk kultur akar
mengandung konsentrasi garam – garam mineral yang rendah.
4.
MΓ©dium Vacin Went (VW). Digunakan sebagai mΓ©dium
anggrek.
5.
MΓ©dium dasar Nitsch dan Nitsch. Digunakan untuk
kultur tepungsari (pollen) dan kultur sel.
6.
MΓ©dium dasar Schenk dan Hildebrandt. Digunakan untuk
kultur jaringan tanaman monokotil.
7.
MΓ©dium dasar Woody Plant MΓ©dium (WMP). Digunakan
untuk tanaman berkayu.
8.
MΓ©dium dasar N6. Digunakan untuk tanaman serealia
terutama padi.
Media
dasar terdapat dalam bentuk kemasan dan lebih praktis, Namur karena harganya
masih relatif mahal, maka para peneliti berupaya meramu komposisi media
sendiri. Untuk unsur makro komposisi masing – masing campurannya cukup
ditimbang.
Praktikum kali
ini dalam pembuatan media ini adalah menggunakn media MS, dari berbagai
komposisi dasar ini kadang-kadang dibuat
modifikasi, misalnya hanya menggunakan (½ MS), atau menggunakan komposisi garam
–garam makro berdasarkan MS tetapi mikro dan vitamin berdasarkan komposisi
Heller. Zat pengatur tumbuh yang akan digunakan disesuaikan dengan tujuan inisiasi kultur, setelah rencana media tanam
dimantapkan, dibuat laruta stok yang pekat.
Praktikum kali ini yaitu melakukan pembuata media
Murashige and Skoog (MS). Media ini
terdiri dari berbagai larutan stok, diantaranya larutan stok A atau unsur hara
makro (NH4NO3, KNO3,
CaCl2, 2H2O, MgSO4, 7H2O
dan KH2PO4), larutan stok B atau unsur hara mikro (MnSO4, 4H2O,
ZnSO4, 4H2O, H3BO3, Kl,
NaM0O4, 2H2O, CuSO4,
H2O, dan C0Cl2. 6H2O), larutan stok C (FeSO4.7H2O,
Na2-EDTA), larutan stok D atau vitamin (Mio-inositol,
air kelapa), larutan stok E (ZPT), glukosa, dan agar. Pembuatan larutan stok ini bertujuan untuk
memudahkan penimbangan bahan-bahan yang digunakan karena penggunaannya yang
sangat sedikit. Larutan stok ini
mempunyai kepekatan yang sangat tinggi sehingga pemakaiannya harus disesuaikan
dengan kebutuhan (Mardin, 2005).
Penambahan Mio-inositol pada media
kultur bertujuan untuk membantu diferensiasi dan pertumbuhan sejumlah jaringan.
Bila mio-inositol diberikan bersama auksin, kinetin dan vitamin, maka dapat
mendorong pertumbuhan jaringan kalus (Daisy dan Ari, 2002).
Larutan stok
adalah larutan bahan media yang dibuat dalam jumlah atau volume besar. Pembuatan larutan stok bertujuan untuk
menghemat pekerjaan menimbang bahan yang berulang-ulang setiap kali membuat
media. Larutan stok sebaiknya disimpan
di tempat yang bertemperatur rendah dan gelap (dianjurkan untuk disimpan dalam
lemari es).
Fungsi kandungan unsur makro
1. KNO3
Berfungsi memperkuat tubuh tanaman, karena unsur KNO3
ini dapat menguatkan serabut-serabut akar, sehingga daun, bunga dan buah tidak
mudah gugur. Disamping itu juga berfungsi memperlancar memetabolisme dan
mempengaruhi penyerapan makanan.
2. NH4NO3
Berfungsi menyuburkan tanaman sabab dapat membentuk
protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik lainnya. NH4NO3
juga digunakan dalam pertumbuhan vegetative tanaman, pembentukan hijau daun
yang sangat dimanfaatkan dalam proses fotosintesis.
3. CaCl2.2H2O
Berfungsi merangsang pembentukan bulu-bulu akar,
mengeraskan batang dan merangsang pembentukan biji.
4. MgSO4.7H2O
Berfungsi dengan terbentuknya sejumlah protein maka pertumbuhan daun
menjadi hijau, terbentuk karbohidrat, lemak serta minyak-minyak lainnya.
Fungsi bahan yang digunakan pada pembuatan media kultur jaringan
ini:
1. Unsur Besi (Fe)
Unsur Fe dibutuhkan sedikit banyak dari pada unsur mikro
lainnya. Pada medium unsur Fe ini
berfungsi untuk menyangga kestabilan pH media selama digunakan untuk
menumbuhkan jaringan tanaman pada tanaman.
Unsur ini berfungsi untuk pernafasan pembentukan hijau daun.
2. Unsur Sukrosa
Sukrosa pada media kultur jaringan berfungsi sebagai
sumber energi yang diperlukan untuk inkubasi kalus.
3. Unsur Mio-inositol
Penambahan Mio-inositol pada medium bertujuan untuk
membantu differensiasi dan pertumbuhan sejumlah jaringan.
4. Unsur Vitamin
Vitamin-vitamin yang sering digunakan dalam kultur
jaringan adalah Tiamin (vitamin B1), Piridoksin (vitamin B6)
dan asam nikotonat. Tiamin berfungsi
untuk mempercepat pembelahan sel pada meristem akar juga berperan dalam koenzim
dalam reaksi yang menghasilkan energi dari karbohidrat dan memindahkan energi.
5. Unsur-unsur Asam Amino
Asam amino berperan penting untuk pertumbuhan dan
differensiasi kalus. Kebutuhan asam
amino untuk setiap tanaman berbeda-beda.
6. Unsur Zat Pengatur Tumbuh
Zat pengatur tumbuh pada tanaman adalah senyawa organik
bukan hara yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung, menghambat dan merubah
proses fisiologi tumbuhan. Zat pengatur
tumbuh dalam tanaman terdiri dari lima kelompok yaitu Auksin, Gibberelin, Sitokinin,
Etilen dan inhibitor dengan ciri khas serta pengaruh berlainan terhadap proses
fisiologi.
Zat pengatur tumbuh tanaman berperan penting dalam
mengontrol proses biologi dalam jaringan tanaman (Davies, 1995; Gaba, 2005).
Perannya antara lain mengatur kecepatan pertumbuhan dari masing-masing jaringan
dan mengintegrasikan bagian-bagiantersebut guna menghasilkan bentuk yang kita
kenal sebagai tanaman. Aktivitas zat
pengatur tumbuh di dalam pertumbuhan tergantung dari jenis, struktur kimia,
konsentrasi, genotipe tanaman serta fase fisiologi tanaman (Satyavathi et
al., 2004; George, 1993; Dodds dan Roberts, 1982)
Sukrosa sering ditambahkan pada media
kultur jaringan sebagai sumber energi yang diperlukan untuk induksi kalus.
Sukrosa dengan konsentrasi 2 % - 5 % merupakan sumber karbon. Penggunaan sukrosa
diatas kadar 3 % menyebabakan terjadinya penebalan dinding sel. Pengaruh
rangsangan dari gula terhadap pertumbuhan ditentukan oleh cara sterilisasinya.
Penggunaan autoclave untuk sterilisasi dapat memberikan pengaruh baik atau
buruk terhadap pertumbuhan, tergantung dari gula yang digunakan sdalam media
tersebut (Daisy dan Ari, 2002)
Medium kultur jaringan ditambahkan pemadat yaitu
menggunakan agar-agar. Keuntungan
penggunaan agar-agar adalah:
-
Agar membeku pada temperatur
kurang dari 45oC, sehingga dalam kisaran temperatur kultur dalam
keadaan beku yang stabil.
-
Tidak dicerna oleh enzim
makanan
-
Tidak bereaksi dengan
persenyawaan penyusun medium.
E.
KESIMPULAN
1.
Pembuatan larutan stok yang
terdiri dari unsur hara makro dan unsur hara mikro harus dilakukan secara
teliti dan berurutan, jika bahan-bahan tersebut dimasukkan secara bersamaan
maka akan menimbulkan reaksi pengendapan (persipitat).
2.
Salah satu faktor yang
mempengaruhi media yaitu pH. Apabila ph
terlalu tinggi maka akan menyebabkan media menjadi keras (media padat). Demikina pula jika pH terlalu rendah, maka
media akan menjadi sangat lembek. pH
optimal yaitu 5,8.
3.
Media ini terdiri dari berbagai
larutan stok, diantaranya larutan stok A atau unsur hara makro (NH4NO3, KNO3, CaCl2,
2H2O, MgSO4, 7H2O dan KH2PO4), larutan stok B atau unsur
hara mikro (MnSO4, 4H2O, ZnSO4,
4H2O, H3BO3, Kl, NaM0O4,
2H2O, CuSO4, H2O, dan C0Cl2.
6H2O), larutan stok C (FeSO4.7H2O, Na2-EDTA), larutan
stok D atau vitamin (Mio-inositol), larutan stok E (ZPT), glukosa, dan agar.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Kultur Jaringan http://dinyunita-kuljar.blogspot.com. Diakses
pada 11 Desember 2009.
Gaba, V.P. 2005. Plant Growth Regulator. In R.N.
Trigiano D.J. Gray (eds.) Plant
Tissue Culture and Development. CRC Press. London. p.
87-100.
George, E.F. 1993. Plant Propagation by Tissue Culture.
Part 1. The Technology Exegetic.
England. p. 1361.
Hendaryono, D.S dkk. 1994. Teknik
Kultur Jaringan. Penerbit
Kanisius, Yogyakarta.
Mardin, S. 2005. Handout Kultur Jaringan Tanaman Hortikultura.
Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Sriyanti, Daisy P. dan Ari Wijayani. 2002. Teknik Kultur Jaringan :
Pengenalan dan Petunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif-Modern.
Kanisius, Yogyakarta.
Wetherell, D.F. 1982. Pengantar
Propagansi Tanaman Secara In Vitro. Semarang: IKIP Semarang Press.
laporan agroklimatologi acara 2 suhu minimum dan maximum
LAPORAN PRAKTIKUM
AGROKLIMATOLOGI
ACARA II
SEMESTER
Ganjil 2012/2013
Oleh:
1. Syekh Zulfadli Arofadeli A1L011127
2. Yunita Fajri Pertiwi A1L011128
3. Huzaipah A1L011129
4. Hayyil Wildan A1L011130
5. Tania Timur A1L011131
6. Rojulan Fayadul Mujahid A1L011132
LAHAN: Kebun campur
ANGKATAN: 3
ROMBONGAN: 2
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
PURWOKERTO
2012
A.
TUJUAN
Tujuan praktikum pda acara
II adalah
1.
Mengetahui
suhu udara di atas (ketinggian 1,2 m) lahan sawah, tegalan, kebun campur, kebun
rumput gajah setiap jam selama 3 hari.
2.
Mengetahui
besarnya dan saat (waktu) suhu udara maksimum dan minimum di atas (ketinggian
1,2 dan 2 m) lahan sawah, tegalan, kebun campur dan kebun rumput gajah.
B.
ALAT DAN
BAHAN
Alat dan
bahan yang digunakan pada praktikum acara pengamatan suhu udara pada lahan
sawah, tegalan dan kebun campur yaitu sangkar cuaca, termometer, lahan sawah,
tegalan, kebun campur dan
kebun rumput gajah.
C.
PROSEDUR
KERJA
1.
Disiapkan
semacam sangkar cuaca pada masing-masing penggunaan lahan.
2.
Diletakkan
(digantungkan) thermometer pada sangkar cuaca pada masing-masing penggunaan
lahan pada ketinggian 120 dan 200 cm. Dihindarkan thermometer terkena radiasi
sinar matahari langsung.
3.
Dicatat
suhu udara setiap jam selama 3 hari (lembar pencatat ada di bagian lampiran)
4.
Dibuat
grafik hubungan antara suhu udara (udara y) dan waktu (sumbu x). Kemudian
ditentukan besarnya dan waktu suhu maksimum dan minimum.
D.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil
pengamatan
2. Pembahasan
Banyak
faktor yang berpengaruh terhadap perubahan cuaca, baik dalam skala kecil maupun
skala besar. Faktor-faktor itu semakin banyak dan kompleks hubungan
kait-mengaitnya jika memperhitungkan pengaruh kegiatan manusia. Perubahan iklim
tersebut berpengaruh terhadap sektor pertanian bahkan sistem produksi pangan
dunia akan berubah dengan berubahnya pola iklim/cuaca, hal tersebut harus diperhitungkan
dalam perencanaan pangan, tidak hanya dalam skala global tetapi lebih dari itu
harus ada tindakan lokal yang spesifik untuk mengantisipasi itu.
Lama penyinaran surya
adalah lamanya surya bersinar cerah sampai kepermukaan bumi dalam periode satu
hari, diukur dalam jam. Halangan terhadap sinar matahari kepermukaan bumi
terutama awan, aerosols dan kabut. Kecerahan dapat juga terganggu oleh
benda-benda penyusun atmosfer lainnya. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam
sampai nilai-nilai persepuluhan atau sering ditulis dalam nilai persen perhari.
(Anonirn,2007 )
Suhu
dinyatakan sebagai derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan Skala
tertentu dengan menggunakan termometer. Satuan Suhu yang biasa digunakan adalah
derajat celcius, sedangkan di Inggris dan dibeberapa negara lainnya dinyatakan
dengan derajat farenheit.
Udara
adalah kumpulan atau campuran gas, yang terbanyak adalah nitrogen dan oksigen.
Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan mahluk hidup dan memungkinkan
terjadinya pembakaran bahan baker. Nitrogen merupakan penyubur tanaman. Bakteri
menggunakan nitrogen dari udara untuk menyuburkan tanah. Udara juga melindungi
bumi dari radiasi berbahaya yang berasal dari ruang angkasa.
Suhu udara merupakan keadaan panasnya
udara tersebut dalam jangka waktu tertentu. Untuk mengukur suhu udara dalam
suatu waktu diperlukan alat yang bernama termometer bola basah dan kering.
Thermometer ini akan menyajikan tingkat suhu dalam suatu waktu tersebut
sehingga peneliti bisa mengetahui tingkat suhu itu.
Suhu
udara bervariasi menurut tempat dan dari waktu ke waktu di permukaan
bumi.Menurut tempat suhu udara bervariasi secara vertical dan horizontal dan
menurut waktu dari jamke jam dalam sehari, dan menurut bulanan dalam setahun.
(Wisnubroto,S,S.S.L Aminah, dan Nitisapto,M. 1982) Suhu udara di atmosfer bervariasi
menurut letak ketinggian tempat. Hingga ketinggiantertentu suhu udara dapat
menurun, tetapi menurut ketinggian yang lainnya meningkat. Padalapisan
Troposfer (lapisan bawah atmosfer) suhu udara menurun menurut letak
ketinggiantempat hingga ketinggian 10 km dengan gradein penurunan suhu
5,0-6,5oC per 1000 m diatas permukaan laut. Menurunnya suhu menurut letak
ketinggian tempat ini dimungkinkan karena beberapa hal antara lain :
1.Pengaruh
keadaan suhu dekat permukaan bumi.
2.Pengaruh
lautan.
3.Pengaruh
kerapatan udara.
Beberapa
faktor yang mempengaruhi suhu secara horizontal di permukaan bumi antaralain
:1.Letak lintang suatu tempat.
2.Pengaruh
arus laut.
3.Distribusi
antara daratan dan lautan.
Suhu
udara berubah sesuai dengan tempat dan waktu. Pada umumnya suhu maksimum
terjadi sesudah tengah hari, biasannya antara jam 12.00 dan jam 14.00, dan suhu
minimun terjadi pada jam 06.00 waktu lokal atau sekitar matahari tertib. Suhu
udara harian rata-rata didefinisikan sebagai rata-rata pengamatan selama 24 jam
(satu hari) yang dilakukan tiap jam. Suhu bulanan rata-rata ialah jumlah dari
suhu harian rata-rata dalam 1 bulan dibagi dengan jumlah hari dalam bulan
tersebut. Suhu tahunan rata-rata dihitung dari jumlah suhu bulanan rata-rata
dibagi denagn 12.(Bayong, 2004). Suhu normal adalah angka rata-rata suhu yang
diambil dalam waktu 30 tahun.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi suhu di permukaan bumi ialah :
a.Jumlah radiasi yang
diterima per tahun – per hari – per musim.
b.Pengaruh daratan atau
laut,
c.Pengaruh ketinggian
tempat,
d.Pengaruh angin secara
tidak langsung, angin yang membawa panas dari sumbernya secara horizontal.
e.Pengaruh panas laten
: panas yang disimpan dalam atmosfer.
f.Penutup tanah : tanah
yang ditutup vegetasi mempunyai temperatur yang kurang daripadatanah tanpa
vegetasi.
g.Tipe tanah :
tanah-tanah gelap indeks suhunya lebih tinggi,
h.Pengaruh sudut datang
matahari, sinar yang tegak lurusakan membuat suhu lebih panas daripada yang
datangnya miring.
Suhu
dipermukaan bumi makin rendah dengan bertambahnya lintang seperti halnya
penurunan suhu menurut ketinggian. Bedanya, pada penyebaran suhu secara
vertikal permukaan bumi merupakan sumber pemanas sehingga semakin tinggi tempat
maka semakin rendah suhunya. Rata-rata penurunan suhu udara menurut ketinggian
contohnya di Indonesia sekitar 5 ˚C – 6
˚C tiap kenaikan 1000 meter. Karena
kapasitas panas udara sangat rendah, suhu udara sangat pekat pada perubahan
energy dipermukaan bumi. Diantara udara, tanah dan air, udara merupakan
konduktor terburuk, sedangkan tanah merupakan konduktor terbaik (Handoko,
1992).
Suhu
udara merupakan faktor pengontrol proses biologis dalam tanaman. Setiap tanaman
dapat tumbuh dengan baik pada kisaran suhu tertentu. Tanaman akan berhenti
tumbuh apabila suhu udara turun di bawah nilai minimum atau naik melebihi nilai
maksimum dari kisaran tersebut. Diantara kedua batas suhu tersebut terdapat
suhu optimum. Pada suhu optimum inilah tanaman dapat tumbuh dan berkembang biak
dengan baik.
Pengaruh
suhu terhadap makhluk-makhluk hidup adalah sangat besar sehingga pertumbuhanya
benar-benar seakan-akantergantung padanya, terutama dalam kegiatan-kegiatannya.
Dengan suhu yang tinggi benih-benih akan mengadakan metabolisme yang lebih
cepat, akibatnya apabila benih-benih dibiarkan atau ditanam pada datarn atau
tanaman tinggi tanaman juga ada suhu maksimum, suhu optimum. Suhu maksimum
yaitu pada suhu tinggi tertentu, di mana suatu tanaman masih dapat tumbuh, suhu
minimum adalah suhu terendah di mana tanaman masih dapat hidup, sedang suhu
optimum adalah suhu terbaik yang dibutuhkan tanaman, di aman proses
pertumbuhanya dapat berjalan lancar.
Temperature atmosfer dikontrol dengan
prinsip masuknya radiasi panas surya. Dari sini pendistribusian tergantung
luasnya permukaan latitude. Hasilnya, mengakibatkan permukaan alam dari bumi,
khususnya terjadi perbedaan diantara air dan tanah oleh keadaan altitude dan
keadaan awan (Haurwitz and Austin, 1994).
Suhu
udara akan berfluktuasi dengan nyata selama setiap periode 24 jam. Fluktuasi
suhu udara (dan suhu tanah) berkaitan erat dengan proses pertukaran energy yang
berlangsung di atmosfer. Sebagian dari radiasi matahari akan diserap oleh
gas-gas atmosfer dan partikel-partikel padat yang melayang di atmosfer pada
siang hari. Serapan energy radiasi matahari ini menyebabkan suhu udara
meningkat. Suhu udara harian maksimum tercapai beberapa saat setelah intensitas
cahaya maksimum tercapai. Intensitas cahaya maksimum tercapai pada saat berkas cahaya
jatuh tegak lurus, yaitu pada waktu tengah hari.
Permukaan bumi merupakan permukaan
penyerap utama dari radiasi matahari. Hal ini menyebabkan permukaan bumi
merupakan sumber panas bagi udara diatasnya dan bagi lapisan tanah di bawahnya.
Malam hari permukaan bumi tidak menerima
masukan energi dari radiasi matahari, tetapi permukaan bumi tetap akan
memencarkan energy dalam bentuk radiasi gelombang panjang, sehingga permukaan
akan kehilangan panas akibatnya suhu permukaan akan turun. Hal ini karena perannya
yang demikian maka fluktuasi suhu permukaan akan lebih besar dari fluktuasi
udara diatasnya.
Ada dua kemungkinan bias
dalam pengukuran suhu, yakni bias akibat sifat fisik bahan yang digunakan dan
bias dalam proses dalam proses kalibrasi. Bias akibat sifat fisik bahan
disebabkan oleh bahan yang digunakan antara thermometer yang satu dengan
thermometer yang lain tidak mungkin persis sama, misalnya karena tingkat
kemurnian bahan atau dimensi bahan yang igunakan sedikit berbeda. Bias dalam
proses kalibrasi dapat terjadi karena penetapan skala suhu pada thermometer
patokan hanya dilakukan pada berbagai titik-titik kalibrasi tersebut hanya
didasarkan atas hasil interpolasi (Lakitan,1994).
E.
KESIMPULAN
F.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2007. Matahari dan Alam. Bina Aksara. Jakarta.
Handoko. 1992. Klimatologi dasar . Jurusan Geofisika
dan Meteorologi FMIPA IPB : Bogor.
Lakitan Benyamin. 1994.
Dasar-dasar klimatologi. PT
Rajagrafindo persada, Jakarta.
Tjasyono Bayong. 2004. Klimatologi.
ITB, Bandung.
Wisnubroto,S,S.S.L
Aminah, dan Nitisapto,M. 1982. Asas-asas
Meteorologi
Pertanian, Departemen Ilmu-ilmu Tanah,
Fakultas Pertanian, UGM, Yogyakarta, dan
GhaliaIndonasia,
Jakarta.
Langganan:
Postingan (Atom)